Jika
Anda dijatuhi hukuman mati karena melakukan pelanggaran berat dan diberi
kesempatan untuk memilih metode mana yang anda ingin bertemu kematian, yang
mana yang akan menjadi pilihan Anda?
Berikut ini adalah 16 paling metode
penyiksaan dan hukuman yang menyakitkan yang merupakan bentuk pelanggaran
kemanusiaan di masa lalu.
1. Menggergaji
Menggergaji adalah salah satu metode
penyiksaan dan eksekusi. Ini adalah salah satu metode hukuman yang paling tidak
manusiawi. Tereksekusi digantung terbalik dan kemudian digergaji dari
tengah hingga terbelah dimulai dari selangkangannya. Karena itu
tereksekusi digantung terbalik, otak menerima suplai darah yang terus-menerus
meskipun mengalami pendarahan parah.
Hal ini menyebabkan tereksekusi akan tetap hidup dan sadar sampai gergaji memotong pembuluh darah utama pada perut, dan kadang-kadang bahkan lebih lama. Di negara-negara Asia, yang tereksekusi dipaksa berdiri dan di gergaji mulai di kepala. Menurut beberapa sejarah agama, nabi Yesaya dihukum mati dengan cara ini.
Hal ini menyebabkan tereksekusi akan tetap hidup dan sadar sampai gergaji memotong pembuluh darah utama pada perut, dan kadang-kadang bahkan lebih lama. Di negara-negara Asia, yang tereksekusi dipaksa berdiri dan di gergaji mulai di kepala. Menurut beberapa sejarah agama, nabi Yesaya dihukum mati dengan cara ini.
Dikatakan pula bahwa Kaisar Romawi
Caligula sangat menikmati metode ini dalam memberikan penyiksaan.
2. Digantung, diseret dan
dipotong-potong
Apakah Anda pernah menonton film
"Brave Heart"? Korban yang paling terkenal dari metode ini adalah Sir
William Wallace, ia digantung, ditarik dan dipotong-potong pada 23 Agustus
1305. Digantung, diseret dan dipotong-potong adalah hukuman di Inggris pernah
ditahbiskan untuk kejahatan atau pengkhianatan tingkat tinggi. Hal ini
dianggap oleh banyak orang sebagai symbol hukuman kejam dan hanya
diperuntukkan bagi kejahatan yang paling serius yang dianggap lebih kejam dari
pembunuhan dan pelanggaran-pelanggaran berat lainnya. Hukuman seperti ini hanya
diterapkan bagi penjahat laki-laki.
3. Memisahkan bagian tubuh (dengan
menariknya dengan kendaraan ke dua arah berlawanan)
Bayangkan betapa kejam metode
hukuman ini. Setelah sang kuda lari, tidak terbayangkan apa yang terjadi
selanjutnya. Hukuman ini dilakukan dengan cara mengikat tubuh tereksekusi
dengan rantai ke bebrapa arah berlawanan yang masing-masing ujung rantainya
tersambung dengan kendaraan (misal kereta kuda) lalu kedua kendaraan tersebut
bergerak berlawanan arah sehingga tubuh tereksekusi terkoyak dengan paksa.
4. Menguliti
Metode ini dapat dianggap sebagai
metode hukuman yang paling menyakitkan. Menguliti adalah mengelupaskan
kulit dari tubuh. Umumnya, dilakukan usaha untuk mempertahankan keutuhan bagian
kulit yang dikelupaskan. Contohpenerapan hukuman ini;
* Yahu-Bidhi,
penguasa Hamat, dikuliti hidup-hidup oleh orang-orang Asyur di bawah di
era Sargon II.
* Menurut
Herodotus, Sisamnes, hakim yang korup di era Cambyses II dari Persia dikuliti
hidup sebagai hukuman karena telah menerima suap.
* Cerita lama
mengatakan bahwa St Bartholomew dikuliti sebelum disalibkan.
5. Penyulaan
Ini adalah metode hukuman yang
tidak manusiawi lainnya. Penyulaan dilakukan dengan cara menancapkan seseorang
ke tiang pancang yang berujung tajam. Penusukan bisa dimulai dari sisi, melalui
anus, melalui vagina, atau melalui mulut. Metode ini mengarah kepada kematian
menyakitkan yang terkadang berlangsung berhari-hari. Pancang biasanya
ditanam di tanah, meninggalkan orang tertusuk mati secara perlahan-lahan.
6. Meremukkan
Bahkan hewan tidak luput dalam
melaksanakan hukuman untuk para penjahat. Di masa lalu, hewan telah dilatih
membunuh orang. Kematian dengan menghancurkan adalah metode eksekusi yang
memiliki sejarah panjang di mana teknik yang digunakan sangat bervariasi dari
satu tempat ke tempat lain. Bentuk eksekusi ini tidak lagi didukung oleh badan
pemerintahanmanapun. Metode ini adalah metode umum hukuman mati yang
diterapkan di seluruh Asia Selatan dan Tenggara selama lebih dari 4.000,
atau barangkali lebih lama lagi. Orang-orang Chartaragian dan
orang-orang Romawi juga menggunakan metode ini sekali-sekali.
7. Mengeluarkan isi perut
Metode ini adalah salah satu hukuman
yang paling menyiksa. Disembowelment (pengeluaran isi) adalah menghilangkan
sebagian atau seluruh organ-organ vital, biasanya dari perut. Organ terakhir
yang dikeluarkan selalu jantung dan paru-paru sehingga dapat menjaga
tereksekusi tetap hidup (dan merasakan kesakitan) selama mungkin.
8. Garrote
Eksekusi terhadap
patriot-patriot Filipina telah dilaksanakan oleh pemerintah Spanyol selama
mereka menjajah Filipina selama lebih dari 300 tahun. Korban paling terkenal
adalah Fr. Burgos, Fr. Gomez dan Fr. Zamora. Sebuah garrote atau garrote
Vil adalah senjata genggam, biasanya mengacu pada rantai pengikat, tali, syal,
dan kawat atau tali pancing yang digunakan untuk mencekik seseorang
sampai mati. Istilaheksekusi ini utamanya mengacu pada perangkat eksekusi
itu sendiri yaitu garrote yang bisa terbuat dari berbagai bahan, termasuk tali,
dasi, tali pancing, nilon, dan bahkan senar gitar dan piano.
9. Penyaliban
Penyaliban adalah metode kuno
eksekusi, di mana terhukum diikat atau dipaku ke salib kayu yang besar.
10. Mengiris dengan lambat (Ling
Chi)
Slow slicing (ling chi, bergantian
alihaksara Leng Ling Chi atau T'che), juga diterjemahkan sebagai proses yang
lambat, yang masih tersisa kematian, atau kematian dengan seribu luka, adalah
suatu bentuk eksekusi yang digunakan di Cina dari kira-kira AD 900 untuk para
penghapusan pada tahun 1905. Dalam bentuk eksekusi, terhukum tewas dengan
menggunakan pisau untuk metodis menghapus bagian-bagian dari tubuh selama jangka
waktu.
11. Dibakar
Eksekusi dengan membakar adalah
salah satu cara eksekusi yang paling brutal. Metode ini memiliki sejarah
panjang sebagai metode hukuman untuk kejahatan seperti pengkhianatan, bid'ah
dan sihir. Metode eksekusi mulai tidak disukai kalangan pemerintahan pada akhir
abad ke-18, saat ini hukuman seperti itu dianggap hukuman kejam dan tidak
biasa.
12. Direbus hingga mati
Direbus sampai mati adalah metoda
eksekusi yang kasar dan sangat menyiksa. Hukuman ini dilakukan dengan
menggunakan kuali besar berisi air, minyak, lemak atau bahkan timah cair.
Kadang-kadang korban di cemplungkan dulu baru cairannya dipanaskan, atau ia
terjun ke cairan yang sudah mendidih, biasanya kepala dulu. Algojo
kemudian dapat membantu mempercepat kematian mereka dengan cara menggunakan pengait
sehingga tereksekusi bisa tenggelam lebih dalam. Metode alternative lainnya
adalah memasukan korban kedalam kuali besar dangkal yang berisi minyak,
sehingga sang tereksekusi terbenam sebagian di dalam minyak yang mendidih dan
di goring sampai mati.
13. Roda Penghancur
Hukuman ini benar-benar menyakitkan
dalam segala hal. Roda Penghancur adalah perangkat penyiksaan dan hukuman mati
yang digunakan pada abad pertengahan dan awal zaman. Roda adalah bentuk
pelaksanaan dulu diterapkan utamanya di Yunani kuno (yang merupakan asal dari
hukuman ini), Perancis, Jerman, Swedia, dan Rusia.
Roda itu sendiri biasanya sebuah
roda gerobak kayu besar, dengan banyak Jari-jari, tapi roda tidak selalu
digunakan. Dalam beberapa kasus yang dikutuk itu diikatkan ke roda dan dipukuli
dengan sebuah gada besi sampai tubuh tereksekusi hancur dan menerobos jari-jari
dari roda tersebut.
14. Dikubur hidup-hidup
Menguburkan orang hidup-hidup? Itu
sangat kejam. Di Roma kuno seorang Vestal Virgin dihukum karena melanggar
sumpahnya dengan cara "dikubur hidup-hidup" dan disegel
di dalam sebuah gua dengan sejumlah kecil roti dan air, sehingga seolah-olah
jika dewi Vesta dapat menyelamatkan dirinya maka dia benar-benar tidak
bersalah. Menurut tradisi Kristen, sejumlah orang-orang kudus menjadi martir
dengan cara ini, termasuk Santo Castulus dan Santo Vitalis Milan.
15. Scaphism
Metode ini benar-benar tidak masuk
akal. Scaphism adalah metode eksekusi Persia kuno yang dirancang untuk
menimbulkan kematian. Terhukum akan diikat telanjang dalam sebuah perahu
sempit. Terhukum juga dipaksa untuk menelan susu dan madu hingga menyebabkan
diare, dan sisa-sisa madu akan dabalurkan pada tubuhnya sehingga
menarik perhatian serangga untuk menyengat anggota badan yang yang
terlumuri madu ersebut. Mereka kemudian akan dibiarkan terhukum mengapung di
kolam. Kematian yang pada akhirnya terjadi adalah akibat dari kombinasi antara
dehidrasi, kelaparan dan syok septik. Kegilaan ini biasanya berlangsung
berhari-hari.
Versi lain dari hukuman ini yang
tercatat adalah meskipun serangga tidak makan orang tetapigigitan dan sengatan
serangga yang tertarik oleh madu pada tubuh merupakan bentuk penyiksaannya.
Mati oleh scaphism adalah menyakitkan, memalukan, dan berlarut-larut. Plutarch menulis
dalam Artahsasta bahwa Mithridates, divonis mati dengan cara ini karena
telah membunuh Cyrus Muda, dan bertahan selama 17 hari
sebelum akhirnya meninggal.
16. Iron Maiden (Gadis Besi)
Metoda kematian lain yang menakutkan
adalah Gadis Besi. Gadis besi adalah perangkat penyiksaan. Biasanya memiliki
lubang kecil yang bisa dibuka tutup sehingga dapat penyiksa dapat melakukan
interogasi terhadap terhukum atau membunuh terhukum dengan cara
menusuk tubuhnya dengan benda tajam, sementara terhukum dipaksa untuk
tetap berdiri. Pendarahan terus-menerus yang dialami terhukum membuatnya
melemah dan akhirnya mati karena kehilangan darah atau sesak napas.
Kebanyakan gadis-gadis besi itu dibuat sehingga bagian-bagiannya yang
tajam tidak menusuk organ-organ vital, sehingga tidak membunuh dengan cepat.
Dalam prosesnya, terhukum dikunci oleh gembok di dalam Gadis Besi
tersebut dan diperiksa tiap beberapa jam untuk melihat apakah korban
sudah meninggal.
Sumber : http://carboonj.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar